Byousoku 5 Centimeter (5 Centimeters Per Second) 2007


Well hello there... 
Lama ga buat review film. Kali ini gue mau coba review film anime karya Makoto Shinkai lagi. Seperti sebelumnya gue udah pernah review karya Makoto Shinkai yaitu Kimi No Nawa (Your Name) dan Tenki No Ko (Weathering With You). Emang ya visual anime karya Makoto selalu sugoiii. Grafik yang disajikan bener-bener manjain mata penontonnya. Dan yang paling gue suka yaitu selalu melibatkan keindahan langit. Entah kenapa di setiap karya Makoto Shinkai ini selalu meng-indahkan pemandangan langit dan gue pribadi suka sekali memandang langit. Makanya bisa dibilang setiap karya Makoto selalu membuat gue terkagum-kagum. 

Byosoku Go Senchimetoru, (5 Centimeters Per Second) "Lima Sentimeter per Detik" merupakan sebuah film anime Jepang tahun 2007 oleh Makoto Shinkai. Film ini terdiri dari tiga episode atau bagian: Okasho (Cherry Blossom), Cosmonaut , dan Byousoku 5 Centimeter 

Cerita ini berlatarkan Negeri Jepang, setiap episodenya berkisar pada seorang tokoh laki-laki bernama Takaki Tono.

Episode 1: Okasho (Cherry Blossom)

"Mereka bilang kecepatan sakura yang jatuh itu 5 cm per detik"

Takaki Tono dengan segera bersahabat dengan Akari Shinohara saat mereka berdua baru saja pindah pada Sekolah Dasar yang sama. Mereka semakin dekat satu sama lain karena memiliki banyak persamaan sikap dan sifat; misalnya, keduanya lebih suka bermain di perpustakaan karena mudah sakit.

Setelah tamat bersekolah di Sekolah Dasar, Akari Shinohara pindah ke Tochigi karena pekerjaan orangtuanya, sementara Takaki masuk ke sebuah Sekolah Menengah Pertama di Tokyo. Mereka berdua saling membalas surat dan menghubungi masing-masing. Saat keluarga Takaki akan pindah ke Kagoshima, Takaki (13 tahun) memutuskan untuk berjumpa sekali lagi dengan Akari, karena jarak di antara keduanya nantinya akan menjadi semakin jauh. Namun, pada hari yang dinantikannya, badai salju yang dasyhat membuat semua kereta api yang ditumpanginya terlambat hingga berjam-jam. Takaki telah kehilangan harapan untuk bertemu dengan Akari. Tidak punya cukup uang untuk membeli makan malam, keterlambatan kereta api yang parah, dan angin yang menerbangkan surat yang disiapkannya untuk Akari membuat Takaki menangis. Ia sampai di Iwafune, Tochigi setelah menjelang tengah malam, Takaki terkejut melihat Akari ternyata masih menunggunya di stasiun dimana mereka berjanji untuk berjumpa. Malam itu mereka meluangkan waktu bersama-sama, saling berciuman untuk pertama kalinya di bawah pohon sakura, dan menghabiskan malam sambil berbincang-bincang pada sebuah pondok. Saat berciuman, Takaki sadar bahwa mereka berdua tidak akan dapat bersama karena waktu dan keadaan akan memisahkan mereka secara beransur-ansur. Keesokan harinya, ia pulang naik kereta api sambil diantar oleh Akari. Sementara itu, setelah kereta api yang ditumpangi Takaki menjauh, Akari perlahan-lahan mengeluarkan surat bersampul merah muda dari dalam tasnya, surat yang tidak pernah ia berikan kepada Takaki.

Episode 2: Cosmonaut



Episode ini lebih banyak menggunakan sudut pandang seorang gadis bernama Kanae. Takaki bersekolah di sebuah Sekolah Menengah di Tanegashima yang terletak di Tanegashima Space Center. Kanae Sumida, seorang gadis yang juga merupakan kawan sekelas Takaki, memendam perasaan yang istimewa terhadap Takaki. Namun, ia tidak mempunyai keberanian untuk menyatakan cintanya. Ia selalu menunggu Takaki datang ke tempat parkir sepeda agar dapat pulang bersama-sama dengannya; mereka selalu datang ke sebuah minimarket untuk membeli susu kemasan. Karena selalu kesulitan untuk memutuskan susu apa yang akan ia beli, Kanae selalu terakhir keluar dan selalu melihat Takaki sedang mengirimkan SMS. Tetapi Takaki tidak pernah mengirimkan SMS tersebut karena ia punya kontak Akari dan SMS itu hanya memenuhi draft pesannya.

Akhirnya Kanae berhasil berselancar di atas ombak. Sesuai dengan janjinya, ia akan menyatakan cintanya kepada Takaki. Saat pulang berdua, mereka melihat sebuah roket dikirimkan ke antariksa. Kanae berpikir betapa manusia begitu ingin mengetahui apa yang ada di luar bumi, dan tiba-tiba tersadar mengapa selama ini Takaki selalu terlihat berbeda dari para pemuda yang lain. Takaki seolah-olah selalu mencari sesuatu yang berada jauh darinya. Walaupun ia mencintai Takaki, Kanae memahami bahwa pemuda yang dicintainya itu sedang mencari sesuatu yang jauh lebih bermakna daripada apa yang dapat diberikan olehnya. Itulah sebabnya, Kanae memutuskan untuk tidak pernah menyatakan cintanya kepada Takaki meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan bisa dengan segera berhenti untuk mencintainya.

Episode 3: Byousoku 5 Centimeter



Pada tahun 2008, ketiga tokoh telah berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing. Takaki kini menjadi seorang programer komputer di Tokyo, sementara Akari akan segera menikah, dan Kanae hanya muncul sekilas tanpa mengeluarkan dialog. Suatu ketika, Takaki sedang berjalan melintasi rel kereta api dan berpapasan dengan seorang wanita yang kelihatannya seperti seseorang yang dikenalinya. Ia berpaling belakang, demikian pula dengan si wanita, tetapi kereta api muncul dan menghalangi pandangan mereka.

Cerita bergulir ke belakang. Takaki masih merindukan Akari sehingga pacarnya yang kini merasa seperti terabaikan. Rindunya kepada Akari dan tekanan pekerjaan membuat Takaki meninggalkan pekerjaannya. Sementara itu, Akari yang sedang mengemasi barang-barang lamanya tiba-tiba menemukan sebuah surat bersampul merah muda yang ia tujukan untuk Takaki. Selanjutnya Akari dan Takaki ditampilkan mengucapkan dialog secara bergantian dan saling menyambung, mengenai mimpi akan pertemuan terakhir mereka saat salju turun.

Kejadian kembali pada saat Takaki menoleh ke belakang setelah melintasi rel kereta api. Dua kereta api akhirnya berlalu, namun ia tidak menemukan seorang pun menunggunya dari balik lintasan. Takaki kemudian tersenyum kepada dirinya sendiri dan terus berjalan dengan latar belakang bunga sakura berjatuhan dari pohonnya

Review :
"Menurut gue cerita ini intinya mengisahkan seorang laki-laki yang sulit untuk move on dari kisah cinta pertama di masa kecilnya. Dan bercerita pula tentang jarak yang memisahkan dua orang yang saling mencintai. Kenangan yang terjadi membuat seseorang terjebak dan sulit berjalan maju padahal waktu terus berjalan. Kenangan adalah hasil yang tercipta oleh waktu yang telah berlalu. Mungkin bisa disebut takdir maka mereka berdua tidak bisa bersatu walaupun saling mencintai. Dengan merelakan dan terus berjalan mengikuti waktu maka pasti akan ada kenangan baru tercipta."
Share:

0 comments:

Post a Comment