Hello fellas...
Lama tak sharing tentang jalan-jalan dan tempat wisata. Kali ini gue mau sharing tentang Museum Macan yang ada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kebetulan museum ini letaknya ga jauh dari rumah gue, lokasinya di dalam gedung AKR. ini tepat lokasinya di google maps Lokasi Museum Macan . Museum Macan??? Apa ada macannya di dalam? ohh tentu tidak. Macan itu adalah singkatan dari Modern and Contemporary Art in Nusantara. Museum ini adalah yang pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni Indonesia dan internasional modern dan kontemporer. Museum ini termasuk dalam daftar 100 Tempat Terbaik Dunia 2018 yang dirilis oleh majalah Time. Museum Macan dibuka pada November 2017. untuk info lebih lanjut bisa kunjungi web resmi museum macan di https://www.museummacan.org/
Gue datang ke museum ini tanggal 1 Desember 2019 hari minggu, gue beli tiket masuk museum lewat traveloka karena lebih murah hehe😁 kalau beli tiket on the spot harganya 100k nah kalo ditraveloka hanya 90k, lumayan diskon 10k. tiketnya pun paperless yang artinya tidak perlu diprint hanya perlu diperlihatkan ke penjaga tiketnya. Nah waktu gue datang ini sedang ada pameran Xu Bing yang berlangsung dari tanggal 31 Agustus 2019 sampai 12 Januari 2020. Xu Bing: Thought and Method adalah pameran tunggal pertama Xu Bing, perupa kenamaan asal Tiongkok, di Asia Tenggara. Xu Bing adalah salah satu perupa paling berpengaruh di tataran internasional. Kekaryaannya yang diisi dengan penjelajahan sistem bahasa, juga dampak globalisasi dan pemahaman antarbudaya dalam masyarakat, diwarnai pemikiran yang mendalam dan berbagai terobosan. Pameran ini menampilkan karya-karya dan proyek penting yang dibuat dalam proses berkarya selama empat dekade. Xu Bing: Thought and Method terlaksana atas kerja sama Museum MACAN dengan UCCA Center for Contemporary Art, Beijing, Tiongkok.
Tempat baca buku-buku karya Xu Bing |
Didepan museum sebelum masuk ke dalam, kita akan di hadapkan dengan tempat membaca buku karya Xu Bing. Setelah masuk museum kita akan dapat langsung melihat Honor and Splendor atau simulasi karpet kulit harimau yang berukuran 11 meter dan terbuat dari 660.000 merek rokok kelas premium.
Honor and Splendor (2004) |
Kelas mencoba menulis kaligrafi |
Menulis kaligrafi hanya dengan air dan kertas karbon |
Disamping kanan setelah menulis kaligrafi, kita dapat melihat instalasi Book From The Sky yang terbuat dari ribuan karakter aksara tionghoa. Karya instalasi ini cukup spektakuler karena lembaran kertasnya seolah turun dari langit dan menampilkan gestur yang sangat indah.
Book From The Sky (1981-1991) |
Lalu kita dapat melihat buku-buku yang berserakan di dalam kandang babi yang karyanya disebut A Case Study of Transference. Xu bing memilih dua ekor babi dan menutupi tubuh mereka dengan kata-kata buatan (babi jantang dengan bahasa inggris, babi betina dengan bahasa tionghoa). Xu bing menempatkan mereka di kandang yang dibuat khusus di dalam ruang pameran, dengan lantai yang dipenuhi dengan buku. ketika performans berlangsung, kedua babi mulai kawin. Pada awalnya, orang-orang khawatir bahwa babi-babi akan merasa gelisah di lingkungan galeri yang mungkin terasa aneh. tetapi pada akhirnya orang-orang merasa rikuh. karya ini bertujuan menampilkan sebuah ruang kontradiksi, disaat orang-orang dapat mengamati perilaku alami dua ekor babi sambil merefleksikannya pada diri mereka sendiri-rasa malu dan keterbatasan yang kita rasakan dicap oleh peradaban kita sendiri, ketika dihadapkan pada sesuatu yang bersifat primitif.
A Case Study of Transference (1994) |
Setelah itu kita bisa melihat instalasi yang menurut gue, gue juga bisa bikin wkwk.. di instalasi ini seperti asal tapi bernilai. karena maksud dari instalasi ini adalah "Dimana ada kehidupan, disitu ada permasalahan. Dimana ada permasalahan, disitu ada seni" jadi intinya di dalam kehidupan terdapat seni.
Permasalahan adalah seni |
Instalasi Permasalahan |
Lanjut lagi kita dapat melihat instlasi Book from the Ground Studio yang terdiri dari simbol ruang publik.
Ruang untuk menciptakan buku dengan simbol ruang publik |
Setelah melihat semua instalasi yang tersedia kita bisa keluar dari museum tetapi jangan lupa untuk cap tangan kita agar dapat masuk kembali ke museum jika masih dirasa kurang cukup. Setelah keluar pameran Xu Bing kita bisa lihat instalasi dari karya Yayoi Kusama yaitu Infinity Mirrored Room - Brilliance of the Souls (2014). Instalasi terdapat di dalam suatu ruangan remang yang dipasang bola lampu yang berwarna dan intensitasnya selalu berubah. Cahaya lampu tersebut dipantulkan pada tiap sisi ruangan dan berulang tak terhingga sampai hilang dari pandangan.
Infinity Mirrored Room - Brilliance of the Souls (2014) |
Terakhir kita dapat mencoba masuk kedalam gua yang didalamnya kita bisa bebas bermain cat warna, dan pastinya ada jas untuk menghindari cat menempel ke baju yang kita pakai. karena ini tentang bermain warna jadi kebanyakan yang masuk dan bermain adalah anak-anak kecil yang suka bermain warna.
Nah itu adalah hasil explorasi gue didalam museum macan saat exhibition Xu Bing berlangsung. kalau kalian datang di waktu yang berbeda. pastikan dulu ya pameran apa yang berlangsung. jadi biar ga bingung, karena pameran akan berubah-ubah sesuai jadwal yang sedang berlangsung. Semoga ulasan ini bermanfaat dan dapat menambah sedikit ilmu pengetahuan kita. Bhay~ 👋
0 comments:
Post a Comment