Film dimulai dengan adegan badut yang sedang menari sambil memegang papan pengumuman toko di pinggiran jalan sebagai maskot untuk menarik pelanggan mengunjungi ke sebuah toko. Lalu muncul lah sekumpulan anak jalanan yang mengganggu dan membawa lari papan milik badut. Tidak terima papan nya di ambil, lari lah badut itu mengejarnya. Setelah sampai di gang kecil, badut lalu di hajar habis-habisan oleh anak jalanan. Arthur Fleck, seorang badut yang berusia 40 tahun tinggal bersama ibunya, Penny Fleck di Kota Gotham yang kacau balau. Dia menderita kelainan otak yang menyebabkan dia tertawa pada waktu yang tidak tepat dan dia sering mengunjungi pekerja layanan sosial untuk mendapatkan obatnya. Setelah sekelompok anak jalanan mencuri papan milik Arthur dan mengeroyokinya di gang kecil, salah seorang rekan kerjanya meminjamkan pistol sebagai alat perlindungan diri.
Suatu saat, penyakitnya kambuh ketika ia sedang menaiki bis, sehingga membuat orang lain keheranan dengan tingkahnya dan Arthur memberikan sebuah kartu untuk menjawab keheranannya. Kartu itu menjelaskan bahwa Arthur sedang sakit dan tertawa adalah penyakit nya. Selama kunjungan menjadi badut penghibur di rumah sakit anak, pistol Arthur terjatuh dari sakunya, sehingga ia dipecat dari pekerjaannya. Arthur juga mengetahui bahwa program layanan sosial ditutup, sehingga dia tidak memiliki cara untuk mendapatkan obat. Dalam perjalanan pulang menggunakan kereta bawah tanah, Arthur dirundung oleh tiga pebisnis muda Wall Street, sehingga ia menembak mati ketiganya dengan pistol yang ia pinjam itu.
Arthur tidak menyadari pembunuhan itu akan memulai gerakan unjuk rasa terhadap orang kaya di kota itu dengan menggunakan topeng badut. Beberapa hari sebelumnya, Thomas Wayne mencalonkan dirinya sebagai walikota karena merasa resah dengan kekacauan di kota itu yang tidak kunjung pulih saban waktunya.
Sophie menghadiri acara pelawak tunggal Arthur, yang berlangsung sangat buruk. Arthut tertawa tak terkendali dan kesulitan menyampaikan lawakannya. Seorang pembawa acara populer, Murray Franklin, menayangkan video itu sebagai bahan ejekan di acara TV nya. Awalnya Arthur merasa bangga melihat dirinya muncul di TV tapi setelah tahu ia menjadi bahan ejekan membuatnya merasa kesal.
Ibu Arthur yang rajin menulis surat untuk Thomas Wayne calon walikota Gotham, menyuruh Arthur untuk mengirimkan surat yang telah ditulisnya. Arthur yang penasaran apa isi surat itu lalu membacanya dan mengetahui bahwa Thomas Wayne yang merupakan salah satu orang terpandang di kota itu adalah ayahnya. Dia memaki-maki ibunya karena merahasiakan ini darinya. Tak lama setelah itu, Penny terkena stroke dan dirawat di rumah sakit karena ada dua detektif yang datang dan menanyakan tentang kecurigaan terlibatnya Arthur dalam penembakan kereta bawah tanah.
Keadaan kota menjadi semakin kacau dengan pengunjuk rasa yang tumpah ruah di mana-mana. Ketika para pengunjuk rasa mulai berkelahi dengan petugas keamanan, Arthur menyelinap ke sebuah gedung tempat sebuah acara khusus untuk tokoh ternama. Arthur berjumpa dengan Thomas Wayne dan mempertanyakan status dirinya dengan Thomas. Thomas mengatakan bahwa Penny gila dan bahkan bukan ibu kandung Arthur, sembari memukul Arthur setelahnya.
Arthur yang penasaran tentang kebenaran itu lalu mengunjungi Rumah Sakit Jiwa Arkham untuk mencari tahu akan kebenaran perkataan Thomas. Arthur mencuri berkas kasus Penny dan menemukan bahwa dia memang diadopsi setelah ditinggalkan ketika bayi. Dia juga mengetahui bahwa Penny berlaku kasar kepadanya ketika dia masih kecil, termasuk trauma kepala yang serius yang mengakibatkan tawa patologisnya. Arthur kembali ke rumah sakit dan langsung menutup kepala ibunya dengan bantal hingga tewas kehabisan udara.
Dia kembali ke gedung apartemennya dan memasuki kamar Sophie. Sophie kaget dengan kehadirannya dan memintanya pergi. Seorang pegawai dari acara Murray Franklin menelepon dan meminta Arthur untuk tampil di acara itu. Arthur setuju dan berencana bunuh diri di acara itu. Saat ia bersolek dan mengenakan pakaiannya, ia yang memegang gunting kecil dikunjungi oleh dua rekan kerja lama yang ingin memberikan belasungkawa atas kematian ibunya. Arthur malah menusuk leher dan mata salah seorang di antaranya dengan gunting itu, lalu membenturkan kepalanya berkali-kali hingga tewas saat itu juga. Arthur membiarkan salah satu yang lain tetap hidup karena kebaikan kepadanya pada masa lalu.
Dalam perjalanan ke studio, ia dikejar oleh dua detektif ke sebuah kereta yang penuh dengan pengunjuk rasa badut. Salah satu detektif secara tidak sengaja membunuh seorang pengunjuk rasa, sehingga pengunjuk rasa lain mulai mengeroyoki kedua detektif itu hingga kritis, dan Arthur melarikan diri dari kegaduhan itu. Sebelum acara itu dimulai, Arthur meminta Murray memperkenalkannya sebagai Joker, sebuah olok-olok Murray di masa lalu terhadapnya.
Acara itu berlangsung dengan lancar seperti biasanya, tetapi Arthur malah mengakui pembunuhan di kereta bawah tanah itu dan mempertanyakan kemunafikan masyarakat yang menyanjung ketiga pemuda itu sembari merendahkannya, dengan menyebut masyarakat lebih memilih menginjak mayatnya di jalan raya alih-alih menguburkannya secara layak. Murray berusaha menenangkan suasana, tetapi Arthur tidak menggubrisnya. Arthur langsung menembak mati Murray tepat di kepalanya saat itu juga, sehingga banyak penonton yang lari ketakutan dan ia ditangkap polisi karenanya.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, Arthur melihat Gotham sedang dirundung kekacauan oleh pengunjuk rasa. Satu di antara pengunjuk rasa mengejar keluarga Wayne di sebuah lorong dan menembak mati Thomas serta Martha, sehingga Bruce hanya bisa terpaku dengan keadaan itu sembari menangisi kepergian orang tuanya. Mobil yang ditumpangi Arthur ditabrak ambulans yang dikemudikan sejumlah pengunjuk rasa, sehingga kedua polisi di mobil itu tewas, sementara Arthur selamat dengan sejumlah luka di tubuhnya. Mereka langsung menyelamatkan Arthur saat itu juga dan membaringkannya di sebuah mobil. Arthur tersadar dan bangkit dari siumannya, sehingga pengunjuk rasa merayakannya dengan penuh gegap gempita, yang dibalas dengan tarian Arthur.
Beberapa waktu kemudian, Arthur diinterogasi oleh seorang pekerja sosial di Rumah Sakit Jiwa Arkham dan tertawa terpingkal-pingkal. Ketika ditanya kenapa ia tertawa, Arthur mengatakan bahwa ia memikirkan sesuatu yang lucu dan hal lucu itu tidak akan bisa dimengerti oleh pekerja sosial itu. Arthur akhirnya keluar dari ruangan sambil menari angkat kaki dengan meninggalkan jejak berdarah dari sepatunya.
Well gue kasih big thumbs up 👍👍👍👍👍 buat Joaquin Phoenix buat akting sebagai jokernya, fyi dia saking totalitasnya sampai turunin berat badan sampai 23 Kg demi peran joker ini dan dia juga belajar mendalami peran dengan melihat film-film mental illness lainnya. fyi lagi dia juga ternyata teman dekat Heath Ledger orang yang dulu pernah memerankan sebagai Joker juga di film Batman The Dark Knight yang sudah meninggal dan menurut rumor yang beredar Ledger meninggal karena terlalu mendalami perannya sebagai Joker.
Hmm... this movie over all sih membahas tentang seseorang yang terkena mental illness atau penyakit mental. can't wait to make an oppinion about mental illness but still need more study about it😁
0 comments:
Post a Comment