Apa itu Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya


Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. (menurut :Wikipedia)
Bagi kalangan milenial biasanya quarter life crisis ini akan muncul. quarter life crisis ini adalah masalah yang dialami manusia saat berusia 25 tahun atau seperempat abad. usia 25 tahun adalah usia peralihan menuju fase pendewasaan diri. usia dimana idealnya manusia telah menyelesaikan kuliahnya sejak 3 tahun yang lalu. usia dimana sudah merasakan hasil kerja keras di dunia kerja dan tidak sedikit pula terjadi perubahan pola pikir. banyak perubahan pola pikir terpicu karena lingkungan. lingkungan yang sudah terlihat garis kesuksesannya ataupun lingkungan yang mulai berlomba berumah tangga.
Quarter life crisis adalah sebuah periode ketika seseorang cemas, ragu, gelisah dan bingung terhadap tujuan hidupnya. tidak hanya tujuan, kondisi ini terjadi pula pada orang yang ragu pada masa depan dan kualitas hidup, seperti pekerjaan, asmara, hubungan dengan orang lain hingga keuangan. 
Dalam masa ini akan ada keraguan atas pekerjaan apakah pekerjaan yang sebenarnya cocok untuk diri? apakah sudah nyaman dengan pekerjaan selama ini? apakah perkerjaan ini menaikan nilai diri? banyak pertanyaan-pertanyaan yang membuat kecemasan muncul. 
Selain dari segi pekerjaan ada pula dari segi asmara, seperti siapakah yang nantinya akan menemani hidup sampai akhir hayat? kapan kan jodoh itu datang? apakah hubungan akan berlanjut serius? kegalauan akan muncul jika hubungan diam ditempat dan belum terlihat langkah keseriusannya. bukan hanya janji belaka, kenyataan jadi pertimbangan yang sangat krusial. 
Dari segi hubungan dengan orang lain juga akan cukup sulit karena di usia 25 tahun masing-masing individu akan cukup disibukkan dengan pekerjaan dan hal pribadi lainnya. hanya untuk meluangkan waktu meet up mungkin akan cukup sulit sehingga di usia ini akan sulit menemukan teman ataupun sahabat. untuk menemukan teman yang sepemikiran mungkin bisa, tetapi untuk menemukan sahabat perlu sepemikiran dan sehati akan cukup sulit. 
Dari segi keuangan juga menjadi kegelisahan, mengatur dan mengolah keuangan akan jadi kesulitan tersendiri karena banyak pos-pos yang harus di isi. baik itu keperluan hidup, membahagiakan diri ataupun kewajiban lainnya.

Untuk mengatasi quarter life crisis berikut adalah cara nya berdasarkan masalah yang telah disebutkan diatas :
1. Pekerjaan, jika perkerjaan yang ada membuat diri menjadi stuck dan kurang bisa meng improve diri secara maksimal. mungkin karena belum bisa keluar dari zona nyaman itu, terus lah belajar dan mulai coba mencari hal baru ataupun pekerjaan baru agar hidup menjadi lebih bergairah dan semangat.
2. Asmara, jika jodoh belum ditemukan mungkin bisa mencoba lebih memperluas pergaulan. mulai membuka diri untuk bersosialisasi. namun jika sudah dalam hubungan, mulailah membicarakan hal serius kedepannya. bukan hanya bicara tetapi melakukan langkah nyata.
3. Hubungan dengan orang lain, hubungan dengan orang lain akan didapat dengan cara bersosialisasi. maka luangkanlah waktu semaksimal mungkin untuk mengenal orang lain. jika tidak bisa dengan teman yang biasa dihubungi, mulailah mengeksplor dengan kegiatan kelompok lainnya agar mulai dapat menemukan teman ataupun sahabat baru.
4. Keuangan, untuk mengatur keuangan perlu dengan disiplin dan kecermatan karena itu perlu banyak belajar dengan para ahli. mulaikan belajar financial planning bisa dimulai dengan memfollow akun-akun media sosial financial advisor. serta mulailah membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
5. Bersyukur, jangan lupakan hal terpenting terakhir ini. seberapa banyak bahagia kita ditentukan dengan seberapa sering kita bersyukur. karena hal kecil akan menjadi manis jika kita terus bersyukur. stop being victim, jangan memandang hal dari sisi negatif. karna sangat banyak kebahagiaan dari sisi positif dengan bersyukur beban hidup akan terasa hilang.
Share:

3 comments: